Kamis 07 Jan 2021 20:30 WIB

Kerusuhan di Capitol Hill AS Jadi Bahan Ejekan di China

China membandingkan kasus Amerika dengan di Hong Kong.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.
Foto:

Dia mendesak warga negara Australia untuk menghindari daerah di Washington DC, tempat protes sedang terjadi. "Jelas ini adalah waktu yang sulit bagi AS. Mereka adalah teman baik Australia dan mereka salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Pikiran kami bersama mereka dan kami berharap transisi damai itu terjadi," ujar PM Morrison.

India juga mengomentari kerusuhan yang terjadi di AS. "Tertekan melihat berita tentang kerusuhan dan kekerasan di Washington," ujar Perdana Menteri India Narendra Modi. "Perpindahan kekuasaan yang tertib dan damai harus dilanjutkan. Proses demokrasi tidak dapat dibiarkan diubah melalui protes yang melanggar hukum," ujarnya menambahkan.

Kepala sekretaris kabinet Jepang, Katsunobu Kato mengatakan Tokyo memperhatikan situasi di Washington dengan prihatin. "Kami berharap demokrasi Amerika dapat mengatasi situasi sulit ini dan akan ada transisi damai dan demokratis dengan kembali ke perdamaian dan harmoni sosial," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement