Harris adalah putri pasangan imigran. Ibunya berasal dari India dan ayahnya dari Jamaika.
Harris sebelumnya mengincar posisi sebagai perempuan pertama menjadi presiden AS. Ia bersaing dengan Biden dan kandidat-kandidat lainnya di Partai Demokrat pada 2020. Dalam prosesnya Harris keluar dari persaingan.
Biden ternyata tidak melihat pernyataan-pernyataan keras Harris yang sempat dilancarkan padanya. Pada Agustus ia justru memilih Harris sebagai pasangannya.
Harris terbukti menjadi tangan kanannya yang berharga dan bersinar. Ia sosok menarik terutama bagi pemilih dari kalangan perempuan, liberal, dan warga kulit berwarna.
Harris mengembangkan jaringan penggalangan dana mendalam. Ia berperan penting dalam mengumpulkan dana. Jumlahnya mencapai rekor pada bulan-bulan terakhir kampanye Biden melawan petahana dari Partai Republik Donald Trump.
Kalangan pemilih Demokrat, serta penyumbang partai itu, senang bahwa ia dipilih sebagai wakil presiden untuk mendampingi Presiden ke-46 AS Joe Biden.