Selasa 13 Apr 2021 15:54 WIB

China dan Korsel Tolak Jepang Buang Air Fukushima ke Laut

Korsel dan Taiwan juga menyatakan keprihatinan yang serius terhadap air Fukushima

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pemandangan udara menunjukkan tangki berisi air yang terkontaminasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang mengalami kerusakan pada 11 Maret 2011, di prefektur Fukushima, timur laut Jepang, 14 Februari 2021 (diterbitkan kembali 13 April 2021).
Foto:

Pemerintah Jepang menekankan, air yang terkontaminasi akan melalui proses penyaringan dan pengenceran sebelum dilepas ke lautan. Operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (Tepco) mulai menyaring air untuk menghilangkan isotop berbahaya, membangun infrastruktur dan memperoleh persetujuan peraturan. Tepco berencana menyaring air yang terkontaminasi untuk menghilangkan isotop dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. 

Tepco kemudian akan mengencerkan air sampai tingkat tritium turun di bawah batas regulasi, sebelum memompanya ke laut. Tritium dianggap relatif tidak berbahaya karena tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia. Pembangkit nuklir lain di seluruh dunia secara rutin memompa air dengan kadar isotop rendah ke laut.

Jepang mengatakan bahwa, pelepasan air diperlukan untuk melanjutkan penonaktifan fasilitas nuklir yang lumpuh oleh gempa bumi dan tsunami pada 2011. Jepang menambahkan, air yang terkontaminasi yang telah disaring  secara rutin dilepaskan dari pembangkit nuklir di seluruh dunia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement