Ia menambahkan pemilihan presiden Suriah tidak dapat mendorong normalisasi hubungan antara Israel dan masyarakat internasional. Bashar al-Assad memenangkan pemilihan sejak ia mengambilalih kekuasaan ayahnya Hafez al-Assad pada 2000.
Bashar al-Assad memutuskan untuk tetap menggelar pemilihan walaupun konflik militer masih berlangsung, tidak ada solusi politik, negosiasi antara oposisi dan rezim penguasa pun gagal. Selain itu, lebih dari 10 juta warga Suriah mengungsi.
Selain itu rezim penguasa tidak menguasai 40 persen negara tersebut. Sejak awal tahun 2011 Suriah didera perang sipil setelah rezim Assad menindak keras pengunjuk rasa damai yang menuntutnya mundur.