Ahad 06 Jun 2021 14:48 WIB

Para Calon Presiden Iran Hadapi Debat Panas Pertama

Tujuh kandidat presiden Iran menghadapi debat pertama dari tiga putaran debat

Red: Nur Aini
Kurang dari dua minggu menjelang Hari Pemilihan, debat pertama antara kandidat presiden Iran terlihat cukup sengit mengenai berbagai masalah, sebagian besar ekonomi.

Mohsen Mehralizadeh, seorang kandidat reformis, dalam sambutannya, mengatakan pemerintah perlu bergerak dengan tenang dan logis sambil mengacu pada pemerintahan mantan presiden Iran Mohammad Khatami—di mana ia menjabat sebagai wakil presiden.

Dia mengatakan salah satu syarat untuk menarik investasi asing adalah untuk tidak memiliki ketegangan dengan negara lain, menguraikan rencananya untuk membangun diplomasi dan komunikasi secara regional dan internasional.

Dia mengatakan lawan utamanya dalam perlombaan itu adalah Raeisi, yang dia tuduh kurang memiliki pengetahuan ekonomi untuk menjalankan negara dan mengatakan kualifikasi pendidikannya tidak tinggi.

Ghazizadeh-Hashemi, mantan wakil ketua parlemen, sebagian besar berusaha menghindari tuduhan, tetapi juga mengkritik pemerintah, yang katanya "telah berlutut di leher rakyat."

Tentang cara mengendalikan impor yang tidak perlu, katanya, sektor impor bergulat dengan “mafia besar” yang secara langsung mengancam produksi dalam negeri.

Dia juga mengutip "salah urus" sebagai alasan utama untuk masalah sederhana yang dihadapi negara itu, dan menambahkan bahwa pemerintahannya akan menyusun rencana jangka panjang untuk memecahkan masalah, bukan rencana jangka pendek untuk mengatasinya sementara.

Dia juga berjanji untuk menurunkan tingkat inflasi menjadi 5 persen dalam empat tahun, dan membagikan pinjaman pernikahan sebesar 5 miliar rial ($20.000) kepada warga muda Iran, dan tampaknya janji ini memberikan daya tarik.

Saeed Jalili, mantan negosiator nuklir, yang terutama berfokus pada rencananya, mengatakan pemerintahan masa depan perlu memiliki kemauan dan keyakinan yang kuat dalam menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan kehidupan masyarakat.

Sambil menguraikan rencananya untuk meningkatkan devisa negara, Jalili mengatakan semua lembaga, tidak hanya kementerian perminyakan, harus berperan.

Dia mengatakan Iran memiliki kapasitas besar di bidang pertanian dan industri, yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, sambil menyebut sektor pertambangan sebagai kunci penyelesaian masalah ketenagakerjaan.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/para-calon-presiden-iran-hadapi-debat-panas-pertama/2265096
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement