Ahad 06 Jun 2021 14:48 WIB

Para Calon Presiden Iran Hadapi Debat Panas Pertama

Tujuh kandidat presiden Iran menghadapi debat pertama dari tiga putaran debat

Red: Nur Aini
Kurang dari dua minggu menjelang Hari Pemilihan, debat pertama antara kandidat presiden Iran terlihat cukup sengit mengenai berbagai masalah, sebagian besar ekonomi.

Mehralizadeh mempertanyakan pengetahuan Raeisi tentang ekonomi, sementara Hemmati mengangkat masalah konflik kepentingan karena Raeisi terus menjabat sebagai kepala pengadilan sambil menyalahkan pengadilan atas penutupan beberapa pabrik.

Sebagai tanggapan, Raeisi menuduh mereka "menghina" dia dan menyalahkan pemerintah reformis yang berkuasa atas masalah ekonomi yang dihadapi negara.

Alireza Zakani, mantan anggota parlemen dan kandidat konservatif, mendukung Raeisi dan mengecam Hemmati, yang menjabat sebagai kepala bank negara Iran di bawah Rouhani, karena “menutupi kegagalan Rouhani.”

Zakani juga mengatakan mantan bankir papan atas itu sedang melawan 85 juta orang, penduduk negara itu. Dia menuduh Hemmati “merusak mata uang nasional.”

Zakani menyebut pendapat bahwa dia mencalonkan diri sebagai kedok untuk Raeisi sebagai "sebuah tuduhan" dan melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia akan menuntut sejumlah individu, termasuk wakil presiden pertama yang "mengambil kembali hak orang."

Zakani mengatakan pemerintahan sebelumnya mengandalkan pendapatan minyak sebagai sumber pendapatan utama, sedangkan pemerintahan petahana yang dipimpin Rouhani mengandalkan “kantong rakyat.”

Hemmati, perwakilan de-facto dari pemerintahan Rouhani, mengatakan negara itu membutuhkan “generasi baru yang 'kaya' untuk menyelesaikan masalah” sambil mengklaim memiliki “rencana terperinci” untuk meningkatkan sektor pertanian. Dia juga berjanji untuk mengendalikan keungan negara jika terpilih sebagai presiden.

Mantan bankir papan atas itu juga menekankan perlunya perubahan dalam manajemen ekonomi, dengan mengatakan para ekonom harus diizinkan untuk mengambil alih tugas alih-alih politisi.

Tetapi dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menangkis serangan dari kandidat konservatif, khususnya Zakani dan Mohsen Rezaei, mantan kepala Korps Pengawal Revolusi Islam.

Sebagai kandidat konservatif, Rezaei sesumbar memiliki “rencana baru untuk mengatur ekonomi,” termasuk subsidi tunai bulanan sebesar 450.000 toman ($20) untuk rakyat Iran dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemerintahan.

Veteran militer itu melancarkan serangan pedas terhadap pemerintahan Rouhani, menyebut simbol kampanye tahun 2013 sebagai "tidak berharga" dan menggambarkan rekor pemerintahannya sebagai "paling gelap sejak revolusi (1979)."

Dia mengatakan jika terpilih, dia akan melarang Hemmati dan pejabat lain di pemerintahan Rouhani meninggalkan negara itu karena pengkhianatan ekonomi dan membawa mereka ke pengadilan.

Hemmati bereaksi dengan sinis, mengatakan dia akan merujuk Rezaei ke Raeisi, kepala kehakiman, jika dia mendapat mandat pada 18 Juni.

Janji kandidat

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/para-calon-presiden-iran-hadapi-debat-panas-pertama/2265096
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement