Koalisi pemerintahan baru digawangi oleh delapan partai dari seluruh spektrum politik Israel, termasuk partai Arab yang mencetak sejarah bergabung dengan pemerintahan Israel untuk pertama kalinya. Koalisi ini hanya memiliki sedikit mayoritas di Knesset yang beranggotakan 120 orang dan mencakup partai-partai dari kanan, kiri dan tengah.
Masing-masing pihak menandatangani perjanjian koalisi untuk menjaga transisi tetap pada jalurnya. Mereka diharapkan mengadopsi agenda sederhana, yang dapat diterima oleh orang Israel dari seluruh perbedaan ideologis yang menghindari isu-isu panas.
Bergabungnya Partai Ra'am atau partai Arab United List yang dipimpin oleh Mansour Abbas ke dalam koalisi Israel telah menjadi sorotan. Partai ini dijanjikan mendapatkan anggaran besar untuk perumahan, infrastruktur, dan penegakan hukum di komunitas Arab.
Warga Arab Israel merupakan 20 persen dari populasi dan menghadapi diskriminasi yang meluas. Mereka memiliki hubungan keluarga yang dekat dengan Palestina. Hal ini membuat banyak orang Yahudi Israel memandang mereka dengan curiga.