Kamis 29 Jul 2021 19:29 WIB

PBB akan Gelar Dengar Pendapat Penentang Militer Myanmar

PBB juga akan mendengar langsung mengenai cara menyediakan vaksin ke Myanmar

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Demonstran memberikan hormat tiga jari selama protes terhadap kudeta militer di Mandalay, Myanmar, 21 Mei 2021.
Foto:

Sejauh ini, Myanmar telah melaporkan 284 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 8.210 jiwa. Penanganan wabah Covid-19 di sana menghadapi tantangan karena merosotnya pasokan oksigen di tengah lonjakan kasus baru.

 

Pada 1 Februari lalu, militer Myanmar melancarkan kudeta terhadap pemerintahan sipil di negara tersebut. Mereka menangkap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan beberapa tokoh senior partai National League for Democracy (NLD).

 

Kudeta dan penangkapan sejumlah tokoh itu merupakan respons militer Myanmar atas dugaan kecurangan pemilu pada November tahun lalu. Dalam pemilu itu, NLD pimpinan Suu Kyi menang telak dengan mengamankan 396 dari 476 kursi parlemen yang tersedia. Itu merupakan kemenangan kedua NLD sejak berakhirnya pemerintahan militer di sana pada 2011.

Setelah kudeta, hampir seluruh wilayah di Myanmar diguncang gelombang demonstrasi. Massa menentang kudeta dan menyerukan agar para pemimpin sipil yang ditangkap dibebaskan. Namun militer Myanmar merespons aksi tersebut secara represif dan brutal. Lebih dari 850 orang dilaporkan telah tewas di tangan militer. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement