Sabtu 18 Dec 2021 22:32 WIB

Irak dan Kurdi Bersatu Lawan ISIS

Kehadiran Amerika Serikat masih dibutuhkan untuk memediasi Irak dan Kurdi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Relawan dan pasukan Peshmerga Kurdi membawa senjata di utara Kirkuk, Irak, Senin (16/10).
Foto:

Kehadiran AS juga penting dalam hal lain. Washington membayar gaji banyak pejuang Peshmerga, di tengah perselisihan anggaran yang sedang berlangsung dengan Baghdad. Sekitar 240 juta dolar AS dalam pendanaan AS mencakup gaji sekitar 45 ribu personel peshmerga.

Kebersamaan Irak dan Kurdi menjadi penting dalam menjaga wilayah. Pemerintah Irak menyatakan ISIS dikalahkan empat tahun lalu bulan ini. Namun persaingan antara Baghdad dan Kurdi membuka celah ISIS untuk kembali.

Terdapat zona panjang yang disengketakan yang meliuk-liuk melalui empat provinsi, Niniwe, Kirkuk, Salaheddin dan Diyala. Kekuatan kedua belah pihak tidak masuk di wilayah itu. Di beberapa tempat, zona itu memiliki lebar hingga 40 kilometer.

Lheiban terletak di salah satu bagian dari zona tersebut dan serangan ISIS baru-baru ini mengancam pejabat akan mengosongkan wilayah penduduknya, kebanyakan orang Kurdi.

Oleh karena itu untuk pertama kalinya sejak 2014, pasukan Irak dan Peshmerga mendirikan pusat koordinasi bersama di sekitar zona itu untuk menjaga jarak dengan lebih baik. "Daesh mengambil keuntungan. Kami sedang berkoordinasi ... Ini dimulai di sini, di desa ini," kata kepala operasi peshmerga Kurdi di daerah itu, Kapten Nakib Hajar, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.

Pembicaraan untuk membangun kembali pusat koordinasi bersama antara tentara Irak dan Peshmerga dimulai lebih dari dua tahun lalu. Namun, upaya itu gagal karena ketidakpercayaan yang mendalam dan perbedaan tentang bagaimana mengukir garis kendali.

Melalui pemerintahan Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi saat ini, pembicaraan dihidupkan kembali. Langkah ini membuka jalan bagi kesepakatan untuk mendirikan enam pusat koordinasi bersama di Baghdad, Irbil, dan di seluruh zona yang disengketakan.

Kadhimi juga setuju untuk membentuk dua brigade gabungan untuk melakukan operasi anti-ISIS. Tapi, Kepala hubungan peshmerga dengan koalisi, Hajar Ismail, menyatakan ini menunggu persetujuan anggaran dari Kementerian Keuangan Baghdad.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement