Senin 26 Dec 2022 23:05 WIB

AS, Korsel, dan Ancaman Nuklir Korut

DK PBB sejak 2006 telah menjatuhkan sembilan sanksi kepada Korut terkait nuklir.

 Sebuah foto tak bertanggal yang dirilis pada 10 Oktober 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan unit Tentara Rakyat Korea (KPA) untuk operasi nuklir taktis menggelar latihan militer yang dilakukan untuk memeriksa dan menilai pencegah perang dan kemampuan serangan balik nuklir negara tersebut, di tengah latighan militer gabunan yang sedang berlangsung yang melibatkan pasukan AS dan Korea Selatan di perairan dekat Semenanjung Korea. Korea Utara melakukan latihan dari 25 September hingga 09 Oktober, dan meluncurkan beberapa rudal balistik untuk menguji kemanjuran kemampuan persenjataan nuklir taktis negara tersebut.
Foto:

Rudal terus diuji coba

Sepanjang tahun ini sejak awal Januari, Korut telah menguji coba rudal buatannya dengan frekuensi dan percepatan (pace) yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kim Jong Un telah memerintahkan lebih dari 92 uji coba rudal balistik dan rudal lain selama tahun 2022, jauh lebih banyak daripada 23 uji coba yang digelar Korut sepanjang 2021.

Pada 16 Desember lalu, negara paling tertutup di dunia itu mengetes sebuah mesin roket bertenaga bahan bakar padat. Dua hari kemudian, dua rudal balistik jarak menengah diluncurkan sembari menguji teknologi satelit mata-mata militer.

Seperti biasa, Korsel mengecam peluncuran itu. Lagi-lagi, Korut membalasnya dengan lugas bahwa mereka tidak akan berhenti. "Kenapa kami takut dengan sanksi yang sejauh ini telah sering kami alami dan bukan yang pertama kali, dan kenapa kami akan berhenti?" kata Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un.

Korsel sedang menyelidiki apakah teknologi itu berkaitan dengan upaya Korut membangun ICBM berbahan bakar padat. Rudal semacam itu mudah diangkut dan lebih cepat diluncurkan sehingga sulit dicegat daripada rudal berbahan bakar cair.

Banyaknya uji coba rudal dan teknologi pendukungnya memicu spekulasi bahwa Korut sedang bersiap mengetes bom nuklirnya dalam waktu dekat. Jika benar-benar terjadi, pengujian itu akan menjadi tes senjata nuklir pertama Korut sejak 2017 dan yang ke-7 sejak 2006.

Jika Korut melakukan uji coba senjata nuklir lagi dan berhasil, lengkaplah sudah kekhawatiran musuh-musuhnya bahwa Pyongyang akan memiliki kemampuan menyerang mereka dari jauh dengan senjata pemusnah massal.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement