Jumat 28 Apr 2023 15:18 WIB

Presiden Erdogan Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit Akkuyu secara resmi menjadi fasilitas tenaga nuklir pertama di Turki.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Erdogan meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir melalui panggilan video pada Kamis (27/4/2023).
Foto: Turkish Presidency via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Erdogan meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir melalui panggilan video pada Kamis (27/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir melalui panggilan video pada Kamis (27/4/2023). Ini merupakan penampilan publik pertama Erdogan sejak jatuh sakit.

Wajah Erdogan masih tampak pucat. Dia duduk di belakang meja dikelilingi anggota Kabinet, pembantu dan sekutu politik untuk memimpin peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu di Turki selatan. Pembangunan pembangkit ini bekerja sama dengan Rusia.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Erdogan mengatakan bahwa dia bangga karena telah menempatkan Turki di antara negara-negara bertenaga nuklir lainnya di dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin juga hadir dalam peresmian tersebut melalui video. Putin menggambarkan pembangkit itu sebagai proyek terbesar dalam sejarah hubungan Turki-Rusia.

Dengan peresmian itu, maka pembangkit listrik Akkuyu secara resmi menjadi fasilitas tenaga nuklir pertama di Turki. Pembangkit ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 10 persen dari kebutuhan listrik Turki. Pembangkit tersebut dibangun perusahaan energi nuklir negara Rusia, Rosatom.

Fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir itu masih dalam proses pembangunan, dan sedang dirancang untuk menahan gempa kuat. Lokasinya pembangkit ini berada di tepi garis patahan seismik utama, sehingga menimbulkan kekhawatiran terutama di negara terdekat, Siprus.

“Kami tidak melupakan ribuan korban dari gempa berkekuatan 7,8 pada 6 Februari 2023. Selama bertahun-tahun kami menentang proyek ini yang dapat mengakibatkan konsekuensi serius terhadap lingkungan dan keamanan seluruh Mediterania timur," kata sebuah pernyataan dari Platform Anti-Nuklir Siprus.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement