Selasa 19 Mar 2024 17:26 WIB

Sepak Terjang PM Israel Makin Membabi-buta, AS Mulai Gerah

Rencana pascaperang Netanyahu sulut kemarahan AS karena tak singgung solusi 2 negara.

Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden Joe Biden, kiri, pada 8 Maret 2024, di Wallingford, Pa., dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.
Foto:

Seakan hendak membalas sikap Washington, Netanyahu lalu memberikan lampu hijau kepada militer Israel untuk melancarkan operasi militer di Rafah. Padahal, organisasi-organisasi dunia termasuk WHO, mewanti-wanti bahwa setiap kekerasan di Rafah akan menciptakan bencana kemanusiaan yang hebat.

Di pihak lain pemerintahan Biden kian terbuka mengungkapkan sikap tidak sejalan mereka dengan Netanyahu.

Penghalang perdamaian

Puncaknya, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer yang juga politisi Yahudi paling senior di Amerika Serikat, menyebut Netanyahu penghalang proses perdamaian dan oleh karena itu harus disingkirkan dari kekuasaan, dengan mempercepat pemilu Israel yang sedianya digelar akhir Oktober 2026. Schumer menyatakan pemerintahan Netanyahu sudah tak diinginkan negaranya, sementara rakyat Israel kini diperangkap oleh visi pemerintahannya yang terjebak masa lalu.

Pandangan Schumer itu sejalan dengan laporan intelijen AS yang menyatakan pemerintahan koalisi kanan jauh dan ultra ortodoks pimpinan Netanyahu berada dalam bahaya besar. Mereka juga menyimpulkan bahwa ketidakpercayaan terhadap Netanyahu sudah kian luas.

Opini publik di Israel sendiri menunjukkan 70 persen rakyat menginginkan Netanyahu mundur, entah sekarang atau setelah berakhirnya perang melawan Hamas di Gaza.

Biden sendiri mengamini pandangan Schumer, dengan menyebut pandangan tokoh penting Partai Demokrat di Senat itu mencerminkan keprihatinan dan kekhawatiran rakyat Amerika Serikat. Pemerintah Biden sendiri tengah menghadapi tekanan publik kuat karena dianggap tidak adi terhadap Palestina.

Biden mungkin tak mempedulikan kritik dunia, tapi dia tak bisa menganggap sepi kritik dari dalam negeri berkaitan dengan sikapnya di Gaza. Apalagi dia menghadapi Pemilu melawan Donald Trump. Biden tahu pasti ketidakpuasan pemilih bakal mempersulit upaya dia dalam mengalahkan Trump pada pemilihan presiden tahun ini.

Di antara kelompok masyarakat AS yang kritis soal Gaza adalah para pemilih muda, penduduk Muslim di negara itu, dan kalangan progresif dalam struktur pemilih Partai Demokrat. Tak heran Biden belakangan kain kencang mengkritik Netanyahu.

Biden akhirnya berbicara dengan....

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement