Selasa 29 Sep 2015 07:25 WIB

Pengungsi Suriah: Jangan Pergi ke Eropa

Rep: c38/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang pengungsi Suriah memandangi polisi antihuru-hara dari pagar perbatasan di Serbia yang dibangun otoritas Hungaria di Horgos, Serbia, Rabu (16/9).
Foto: AP
Seorang pengungsi Suriah memandangi polisi antihuru-hara dari pagar perbatasan di Serbia yang dibangun otoritas Hungaria di Horgos, Serbia, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, EDIRNE -- Seorang Imam, sekaligus pengungsi Suriah, yang memimpin shalat Idul Adha di lapangan dekat perbatasan Turki dan Uni Eropa telah menyarankan kepada rekan sebangsanya untuk tidak melanjutkan pergi ke Eropa.

"Jangan pergi ke Eropa. Kapan mereka menjadi saudara orang-orang Muslim? Apakah mereka pernah membantu kita? Sebaliknya, mereka telah menduduki negara kita," kata Ilyas Ahmet, seorang warga Suriah kepada sekelompok pengungsi saat shalat Idul Adha di kota Edirne, Turki.

Dilansir dari Dogan News Agency, Senin (28/9), ratusan pengungsi Suriah telah berkemah di kawasan bersejarah Sarayiçi Edirne selama 10 hari terakhir. Mereka menunggu otoritas Turki membiarkan mereka pergi ke perbatasan dengan Yunani dan Bulgaria.

Pemerintah Turki menolak untuk mengizinkan para pengungsi melanjutkan perjalanan. Izin hanya bisa dikeluarkan jika negara-negara Uni Eropa setuju untuk membawa mereka. Sebanyak 400 pengungsi telah kembali ke Istanbul pada 23 September, mengurangi jumlah di Edirne menjadi sekitar 500 orang.

Sementara itu, sekitar 50 pengungsi yang tinggal di Edirne menghadiri shalat Idul Fitri pada 24 September lalu. Beberapa dari mereka menangis selama shalat Id berlangsung, lapor sebuah media lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement