Selasa 26 Jul 2016 19:02 WIB

Paus Merasakan Horor Penyerangan Gereja di Prancis

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Polisi menutup jalan menuju gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray, Normandy, Prancis, saat terjadi penyanderaan, Selasa, 26 Juli 2016. Seorang pendeta tewas dalam penyanderaan tersebut.
Foto: BFM via AP
Polisi menutup jalan menuju gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray, Normandy, Prancis, saat terjadi penyanderaan, Selasa, 26 Juli 2016. Seorang pendeta tewas dalam penyanderaan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paus Fransiskus mengaku merasakan 'sakit' dan horor pada kekerasan yang tak masuk akal terhadap pendeta di sebuah gereja di Prancis. Paus mengatakan, Vatikan mengutuk pembunuhan barbar dan merasa ngeri dengan berita penembakan itu.

"Kami sangat terkejut karena kekerasan yang mengerikan ini terjadi di sebuah gereja," kata juru bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi seperti dilansir ITV News, Selasa (26/7).

Lombardi mengatakan, Paus mengutuk hal itu sebagai cara paling radikal dari bentuk kebencian. Dua penyerang menewaskan seorang pendeta dengan pisau dan menyebabkan luka parah pada sandera lain di sebuah gereja di utara Prancis, Selasa. Pelaku kemudian ditembak mati oleh polisi Prancis.

Belum ada rincian langsung terkait identitas maupun motif dari dua penyerang. Namun penyelidikan telah diserahkan ke unit anti-terorisme kantor kejaksaan Paris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement