Ahad 27 Sep 2015 16:03 WIB

Ini Isi Pembicaraan Barat hingga Rusia untuk Akhiri Konflik Suriah

Rep: Gita Amanda/ Red: Joko Sadewo
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) yang tengah berjuang melawan pasukan presiden Suriah, Bashar Al Assad.
Foto:
Militan ISIS pamer kekuatan.

Cameron diperkirakan akan menggunakan serangkaian pertemuannya dengan para pemimpin dunia di Sidang Umum PBB, untuk menyatakan pendapatnya bahwa solusi damai butuh kepemimpinan berbeda yang dapat menyatukan seluruh negeri. Para pejabat Inggris mengatakan, keterlibatan Rusia memperumit upaya penyelesaian konflik.

"Pandangan kami jelas bahwa ISIS dan Assad merupakan musuh warga Suriah. Pandangan perdana menteri sangat jelas bahwa untuk mengakhiri konflik Anda membutuhkan kepemimpinan yang berbeda untuk membangun Suriah yang damai dan inklusif," ujar pejabat senior Inggris.

Namun para pejabat Inggris mengakui mereka memang harus berkerja sama dengan Rusia untuk menemukan solusi diplomatik. Cameron juga diperkirakan akan mendesak para pemimpin internasional berbuat lebih banyak untuk para pengungsi di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan, Assad tak harus memainkan peran dalam masa depan Suriah. Laurent Fabius mengatakan negara-negara Barat harus mengakui kegagalannya pada rakyat Suriah jika masa depan Suriah masih bersama Assad.

Pada Kamis (24/9), Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Assad harus terlibat dalam perundingan damai.

Konflik empat tahun di Suriah telah menewaskan 250 ribu jiwa dan memicu gelombang jutaan pengungsi meninggalkan Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement