Ahad 27 Sep 2015 16:03 WIB

Ini Isi Pembicaraan Barat hingga Rusia untuk Akhiri Konflik Suriah

Rep: Gita Amanda/ Red: Joko Sadewo
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) yang tengah berjuang melawan pasukan presiden Suriah, Bashar Al Assad.
Foto:
Pasukan Rusia

Para diplomat mengatakan, Iran kemungkinan akan mempertimbangkan turunnya Assad dari kepemimpinan di Suriah. Tapi Teheran menginginkan pengganti Assad juga berasal dari kelompok Syiah Alawit. Sikap ini tentu tak bisa diterima AS maupun kelompok Sunni di Suriah.

Mantan Duta Besar AS untuk Suriah mengecilkan kemungkinan kemajuan pesat upaya penyelesaian konflik Suriah. Robert Ford mengatakan, negara-negara besar tak setuju pada masalah utama dan bagaimana mengatasinya.

"Rusia berpikir masalah terbesar adalah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan cara untuk mengatasinya adalah berhenti melawan Bashar al-Assad dan bantu dia. Sementara AS, Turki, Arab mengatakan masalah besar Suriah adalah Assad. Ini tak akan selesai dalam waktu dekat," ujar Ford.

Rusia memang terus meningkatkan keterlibatan militernya di Suriah. Mereka dilaporkan telah menempatkan pesawat tempur, helikopter, tank, drone, artileri dan pasukan ke Suriah dalam beberapa pekan terakhir. Menurut Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini, hal itu dilakukan Rusia untuk mencegah runtuhnya rezim Assad.

Dalam sebuah wawancara dengan Aljazirah, Mogherini mengatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut negaranya ingin mencegah runtuhnya Suriah. "Ketakutannya adalah runtuhnya struktur negara di Suriah, ini bisa menjadi alasan Rusia berbicara soal ini tetapi bisa juga untuk menunjukkan Rusia memiliki peran substansial," kata Mogherini.

Tak hanya AS, Iran dan Uni Eropa, namun Inggris juga berupaya menemukan solusi untuk mengakhiri perang di Suriah. Dilansir laman BBC News, Ahad (27/9), Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan berencana menyerukan dorongan diplomatik baru untuk krisis di Suriah.

Cameron mengatakan, akan menghentikan penentangannya atas keterlibatan Assad dalam pemerintahan transisi. Tapi ia menuntut agar Assad tidak dimungkinkan untuk ikut dalam rekonsiliasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement