Kamis 04 Feb 2021 12:20 WIB

Militer Myanmar Blokir Facebook untuk Bungkam Penolak Kudeta

Aktivis Myanmar menggunakan Facebook untuk menentang pemerintahan militer

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kendaraan militer dan tentara berjaga di sebuah jalan di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (3/2). Militer Myanmar merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun setelah menangkap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint
Foto:

Operator jaringan seluler terkemuka di Myanmar, Telenor Asa tidak punya pilihan selain mematuhi arahan untuk memblokir Facebook. "Meskipun arahan tersebut didasarkan pada hukum Myanmar, Telenor tidak percaya bahwa permintaan tersebut didasarkan pada kebutuhan dan proporsionalitas, sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional," katanya dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Facebook Andy Stone mendesak pihak berwenang untuk memulihkan konektivitas sehingga orang-orang Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman, serta mengakses informasi penting. 

Junta yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Min Aung Hlaing telah mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun. Dia berjanji akan mengadakan pemilihan umum yang adil. Suu Kyi beserta tokoh politik Myanmar lainnya ditangkap oleh militer pada Senin (1/2). Militer melakukan kudeta karena menduga ada kecurangan hasil pemilihan umum yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement