Warga Gaza mengalami malam yang panjang pemboman dan teror. Beberapa kehilangan orang yang mereka cintai, yang lainnya kehilangan rumah.
Rashad Al-Sayed, yang tinggal di lantai enam gedung Tiba di kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Gaza, mengatakan bahwa atap rumah menimpa keluarganya saat sedang mencoba tidur setelah sholat subuh. Ia saat ini harus berbaring menerima perawatan di Rumah Sakit Al-Shifa.
“Itu adalah malam yang sulit, kami tidak bisa tidur, dan ketika kami memutuskan untuk tidur, atap menimpa kami. Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam sebuah apartemen di atas apartemen saya di lantai tujuh,” ujar Al-Sayed.
Al-Sayed terluka ringan, tetapi putra tertuanya, Ahmed terluka parah dan saat ini dirawat di ruang perawatan intensif di rumah sakit yang sama. Saksi mata mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menembakkan empat rudal ke sebuah apartemen di lantai tujuh sekitar pukul 4:30 pagi waktu setempat, menyebabkan kerusakan di sebagian besar gedung, dan menewaskan seorang ibu serta putranya yang tinggal di lantai bawah.