Selasa 24 Aug 2021 19:10 WIB

PBB Memulai Operasi Kemanusiaan untuk Rohingya

Bangladesh telah memindahkan pengungsi Rohingya ke pulau terpencil

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pengungsi Rohingya menunggu untuk divaksinasi Covid-19 di Cox
Foto:

Human Rights Watch (HRW) pada Selasa (24/8) mengatakan, pemerintah Bangladesh harus mengizinkan pengungsi Rohingya meninggalkan Pulau Bhasan Char. Dengan demikian, mereka dapat bersatu kembali dengan keluarga mereka di kamp pengungsi di Cox's Bazar.

Pengawas hak asasi internasional juga meminta PBB untuk tidak memulai operasi di pulau Bhasan Char, sampai pemerintah Bangladesh menjamin keamanan dan keselamatan pengungsi Rohingya.

Sejauh ini, 11 jenazah telah ditemukan dan 16 lainnya masih hilang setelah sebuah kapal yang membawa lebih dari 40 orang Rohingya terbalik di Teluk Benggala pada 14 Agustus. Mereka melarikan diri dari Pulau Bhasan Char.

“Setidaknya 200 pengungsi yang berusaha melarikan diri dari kondisi mengerikan di Bhasan Char telah ditangkap sejak Mei, meskipun pekerja bantuan menduga jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi, dan penangkapan berlanjut,” kata pernyataan HRW.

Direktur HRW Asia Selatan, Meenakshi Ganguly, mengatakan, penangkapan pengungsi Rohingya yang mencoba melarikan diri dari Bhasan Char menunjukkan bahwa jaminan otoritas Bangladesh tentang relokasi sukarela dan kebebasan bergerak adalah tipuan. Sejumlah pengungsi Rohingya mengatakan bahwa mereka dipaksa pindah dari Cox's Bazar ke pulau Bhasan Char yang rawan badai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement