Senin 07 Feb 2022 09:56 WIB

Takut Ancaman Junta, Ratusan Orang Tua Myanmar tak Akui Anaknya

Keluarga memutuskan hubungan dengan anaknya yang menentang junta militer

Rep: Rizky Jaramaya / Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi: Suasana demonstrasi antijunta militer di Myanmar.
Foto:

Selama tahun lalu, pasukan keamanan telah membunuh sekitar 1.500 orang, dan menangkap hampir 12.000 orang. Seorang wartawan, So Pyay Aung merekam polisi anti huru hara yang menggunakan tongkat dan perisai untuk membubarkan protes. Dia menyiarkan langsung video tersebut di situs web berita Suara Demokratik Burma.

Tak lama kemudian, pihak berwenang datang mencari So Pyay Aung. Dia bersembunyi di berbagai lokasi di Myanmar sebelum melarikan diri ke Thailand bersama istri dan bayi perempuannya. Dia tidak diakui oleh ayahnya pada November melalui pemberitahuan di surat kabar.

"Saya menyatakan saya tidak mengakui anak saya karena dia melakukan aktivitas yang tidak dapat dimaafkan yang bertentangan dengan kehendak orang tuanya. Saya tidak akan memiliki tanggung jawab apa pun terkait dengan dia," kata pemberitahuan yang diposting oleh ayah So Pyay Aung, Tin Aung Ko, di surat kabar milik negara Myanma Alinn.  

"Ketika saya melihat surat kabar yang menyebutkan pemutusan hubungan dengan saya, saya merasa sedikit sedih. Tetapi saya mengerti bahwa orang tua saya takut akan tekanan. Mereka mungkin khawatir rumah mereka akan disita atau ditangkap," ujar So Pyay Aung.

So Pyay Aung khawatir perpisahan dengan orang tuanya akan bersifat permanen. Bahkan dia tidak punya rumah untuk kembali setelah revolusi.

 "Saya sangat khawatir sepanjang waktu karena orang tua saya ditinggalkan di bawah rezim militer," kata So Pyay Aung.

Dua orang tua yang tidak mengakui anak-anak mereka dalam pemberitahuan serupa mengatakan, pemberitahuan itu bertujuan untuk mengirim pesan kepada pihak berwenang bahwa mereka seharusnya tidak bertanggung jawab atas tindakan anak-anak mereka.  

 "Putri saya melakukan apa yang dia yakini, tetapi saya yakin dia akan khawatir jika kami mendapat masalah. Saya tahu dia bisa mengerti apa yang telah saya lakukan padanya," ujar seorang ibu yang tidak mau disebutkan namanya.

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement