Jumat 29 Apr 2022 03:25 WIB

Penduduk Kherson Khawatir Rusia akan Gelar Referendum

Referendum berencana mengubah wilayah Kherson menjadi 'republik rakyat' pro Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina selama demonstrasi menentang pendudukan Rusia di Kherson, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.
Foto:

Pada 19 April, pasukan Rusia melepaskan tembakan ke desa Velyka Oleksandrivka dan Rybalche, yang menewaskan warga sipil dan merusak rumah. Seminggu sebelumnya, pasukan Rusia menembak mati tujuh orang di sebuah bangunan perumahan di desa Pravdyne. 

Tentara Rusia juga telah menculik aktivis lokal, jurnalis dan veteran perang. Di antara mereka yang diculik adalah Baturin. Dia ditangkap di dekat rumahnya di Kakhovka, yang terletak 60 mil di timur Kherson. Baturin ditangkap ketika sedang bertemu seorang kenalan dari desa lain. Saat itu, sekelompok tentara Rusia menyerangnya di stasiun kereta.  Mereka menyekap Baturin selama seminggu dan menginterogasinya setiap hari. Tentara menanyakan nama penyelenggara protes anti-pendudukan Rusia, serta tentara lokal dan veteran. Dari sel lain, Baturin bisa mendengar suara siksaan.

Setelah dibebaskan, Baturin melarikan diri dari wilayah Kherson bersama keluarganya.

"Jika saya tetap tinggal (di Kherson), saya benar-benar yakin mereka akan datang menemui saya lagi,” kata Baturin, berbicara melalui telepon dari wilayah yang dikuasai Ukraina setelah dia melarikan diri.

photo
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan helikopter Rusia yang hancur di landasan di sebuah lapangan terbang di Kherson, Ukraina pada Rabu, 16 Maret 2022. - (AP/Maxar Technologies)

Ribuan pengunjuk rasa berkumpul setiap hari di alun-alun utama Kherson, sambil membawa bendera Ukraina dan memegang spanduk yang bertuliskan, “Ini adalah Ukraina.” Video yang beredar di media sosial menunjukkan, orang-orang meneriaki tank Rusia dan tentara bersenjata lengkap. Pada Rabu pasukan Rusia menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

 

Kota Kherson akan menggunakan mata uang Rusia, rubel sebagai transaksi pembayaran mulai 1 Mei. Pejabat dari komite pro-Rusia, Kirill Stremousov, mengatakan, transisi ke mata uang rubel akan memakan waktu hingga empat bulan. Masa transisi, mata uang rubel akan beredar bersama mata uang resmi Ukraina, hryvnia. 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement