Rudal jelajah adalah senjata kecil yang baru-baru ini dikembangkan oleh Korea Utara. Rudal ini dinilaimampu terbang rendah dan bermanuver untuk menghindari pertahanan rudal dengan lebih baik.
Tahun lalu, Kim mengatakan, mengembangkan bom yang lebih kecil adalah tujuan utama negara. Para pejabat di Seoul mengatakan, Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, dan mengembangkan perangkat yang lebih kecil bisa menjadi salah satu tujuannya. Rudal jelajah Korea Utara biasanya kurang diminati daripada rudal balistik karena tidak secara eksplisit dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Para analis mengatakan, rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek yang dapat dipersenjatai dengan bom konvensional atau nuklir sangat tidak stabil. Karena jenis hulu ledak yang dibawa tidak diketahui.
"Ini mengejutkan, bukan hanya karena hal itu berlalu begitu cepat melewati ancaman yang terus-menerus dan eksistensial, tetapi juga karena membingkai strategi yang mencari diplomasi berkelanjutan menuju denuklirisasi ketika Korea Utara dengan begitu meyakinkan menunjukkan penolakannya terhadap negosiasi," ujar diplomat AS untuk Asia Timur di bawah mantan Presiden Barack Obama, Daniel Russel.