Pemimpin Korut itu mengumumkan rencana baru lima tahun ke depan yang ambisius pada bulan Januari lalu. Rencana tersebut bertujuan untuk mengembangkan perekonomian Korut.
Namun, proyek-proyek tersebut menghadapi tantangan yang berat termasuk sanksi-sanksi internasional yang diberikan atas program nuklir dan rudal balistik. Dalam laporannya PBB mengatakan langkah drastis yang diambil Korut dalam mencegah penyebaran Covid-19 telah melanggar hak asasi manusia dan mempersulit ekonomi rakyat termasuk menimbulkan kelaparan.
Korut tidak mengkonfirmasi satu pun kasus infeksi virus corona. Tapi banyak pakar yang meragukan Korut yang berbatasan dengan China dan Korea Selatan sama sekali tidak memiliki kasus positif Covid-19.