Selasa 13 Dec 2022 19:55 WIB

Sekjen PBB: Situasi Kemanusian Suriah Semakin Mengerikan

Guterres sangat mendesak Bab al-Hawa untuk tetap terbuka untuk bantuan PBB.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan, bahwa situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Suriah semakin memburuk.
Foto:

Situasi yang sudah mengerikan itu diperparah dengan penyebaran kolera di seluruh negeri, pandemi Covid-19, ekonomi dan iklim yang memburuk, serta guncangan lain yang disebabkan oleh manusia. "Akibat dari tantangan tersebut, pada 2023, 15,3 juta orang dari total populasi 22,1 juta diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan, dibandingkan dengan 14,6 juta orang pada 2022. Ini adalah tingkat tertinggi orang yang membutuhkan sejak awal konflik pada 2011," kata Guterres.

Data tentang kebutuhan kemanusiaan ini dikumpulkan oleh PBB dan mitranya dari lebih dari 34 ribu rumah tangga pada Juli hingga Agustus. Hasilnya menemukan bahwa 85 persen rumah tangga benar-benar tidak mampu atau tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, meningkat dari 75 persen pada 2021.

Laporan tersebut juga mengutip peningkatan 48 persen pada kekurangan gizi akut yang parah di antara anak usia enam bulan hingga lima tahun pada 2022 dibandingkan dengan 2021. Setidaknya 25 persen anak di bawah usia lima tahun di beberapa wilayah terhambat pertumbuhannya dan berisiko mengalami kerusakan permanen pada perkembangan fisik dan kognitif.  

"Infeksi berulang, keterlambatan perkembangan, kecacatan dan kematian,” kata laporan tersebut.

Guterres mengatakan, cuaca musim dingin diperkirakan akan memperburuk situasi bagi jutaan warga Suriah. Paling rentan adalah kelompok yang berada di barat laut yang bergantung pada pengiriman bantuan lintas batas. Mereka menghadapi kondisi kemanusiaan yang menurun karena permusuhan yang sedang berlangsung dan ekonomi yang semakin masuk ke dalam krisis.

"Saat ini, di barat laut, 4,1 juta orang, 80 persen di antaranya perempuan dan anak-anak, dari 4,6 juta penduduk, diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan paling dasar mereka,” kata Guterres.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement