Biden Menangis

Tiga hari sebelum pengunduran dirinya, Varadkar membacakan pidato tentang Gaza di Gedung Putih di depan Joe Biden yang membuat Presiden Amerika Serikat itu menitikkan air mata. 

Sudah menjadi tradisi pemimpin Irlandia menghabiskan perayaan Hari St Patrick bersama pemimpin Amerika Serikat untuk merayakan ikatan erat antara kedua negara. Dalam kesempatan kali ini, Varadkar menyoroti peran yang bisa dimainkan AS dalam membawa perdamaian ke Timur Tengah.

“Saya telah banyak memikirkan tentang janji-janji suci,” kata pemimpin Irlandia itu di awal pidatonya, seperti dikutip dari Times. 

''Saya telah memikirkan, khususnya, kata-kata dari seorang warga Amerika keturunan Irlandia yang pemberani, seorang pengacara dan pahlawan perang yang dihormati, yang berbicara dengan sangat fasih tentang janji suci yang kita buat sebagai pemimpin,'' kata Varadkar.

''Mengutip kata-katanya,‘Ini hanya tentang janji-janji yang kita buat kepada anak-anak kita yang berhak mendapatkan kesempatan untuk sukses. Janji yang kita buat satu sama lain, janji suci untuk bekerja demi masa depan yang lebih baik bagi semua orang'.''

Varadkar menambahkan,“Itulah kata-kata Beau Biden,” mengacu pada mendiang putra Presiden Biden, seorang veteran Perang Irak dan penerima Bintang Perunggu yang meninggal pada tahun 2015 karena kanker pada usia 46 tahun. Biden tampak meneteskan air mata saat Varadkar menyebut nama Beau.

“Presiden Biden, salah satu janji paling suci negara Anda adalah membela prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan melawan tirani dan penindasan,” lanjut Varadkar memuji Presiden AS dan pemerintahannya karena membela Ukraina setelah invasi Rusia.

Dari Galway ke Jalur Gaza

Taoiseach kemudian mencari referensi lain yakni John F Kennedy. Mantan Presiden AS dan orang Irlandia-Amerika terkenal yang kematiannya sebelum waktunya itu...

Ikuti Whatsapp Channel Republika